Minggu, 12 Juni 2011

ILMU PENDIDIKAN TEORITIS DAN PRAKTIS


Bab 1
Apakah pendidikan itu ?
1.       Arti Beberapa istilah
Sebelun kita tinjau lebih lanjut apa yang dimaksud dengan pendidikan ,terlebih dahulu perlu kiranya diterangkan  dua istilah yang hampi sama bentuknya, yaitu paedagogie dan paedagogiek.  Paedagogie artinya pendidikan ,sedangkan paedagigiek berarti ilmu pendidikan.
Paedaogiek atau ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelididki , merenungkan tentang gejala –gejala perbuatan mendidik.paedagogiek berasal dari bahasa yunani  paedagogia yang berarti “pergaulan dengan anak anak”. Paedagogos ialah seorang pelayan atau bujanga pada zaman yunani  kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak anak ked an dari sekolah. Juga dirumahnya ,anak anak itu selalu dalam pengawasan dan penjagaan dari para pedagogos itu. Jadi nyatalah bahwa pendidikan anak anak yunani kuno sebagian besar di serahkan kepada paedagogos itu.
=>>
Paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing ,memimpin) perkataan paedagogos yang mulanya berate “rendah” (pelayan,bujang) sekarang digunakan untuk pekerjaan yang mulia. Paedagoog (pendidik atau ahlimendidik) ialah seorang yang tugasnya membimbing anak dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri.

2.       Apa yang dimaksud dengan mendidik ?

a.       Dapat dikatakan dengan singkat : mendidik ialah memimpin anak. Mudah  benar kata kata itu .tetapi ,sesunguhnya tidak semudah yang kita sangka.ucapan terssebut mengandung banyak masyalah yang dalam dan luas serta pelik . Mendidik adalah pengertian yang sangat umum yang meliputi semua tindakan mengenai gejala gejala pendidikan. Belumlah tepat kiranya kita menjawab pertanyaan tersebut diatas dengan singkat sebelum kita mencoba menguraikanya pada pasal pasal berikut.
Memang kebanyakan orang masih menganggap enteng dan mudah terhadap hal mendidik itu. Kebanyakan orang tua mendidik anak anaknya hanya berdasarkan pengalaman pengalaman prktis saja. Merka banyak meniru perbuatan nenek moyangnya yang belum tentu benar dan baik. Mereka beranggapan bahwa kepandaian mendidik itu sudah dengan sendirinya akan dipunyai oleh setiap orang dari pergaulannya dengan anak-anak. Mereka percaya bahwa dalm setiap situasi, “intuitif” akan mendapatkan sikap dan tindakan yang tepat . jadi, mereka berkehendak bekerja secara “intuitif” belaka, tidak atau kurang mau mempelajari  dan menyelidiki hal mendidik secara pengetahuan, secara teoritis.
Dalam hal ini bukan berarti bahwa kami tidak menghargai pengalaman pengalaman dalam praktik dan mementingkan teori belaka. Sekali kali tidak ! Menurut pendapat kami , mendidik berdasarkan  hasil hasil penyelidikan (teori) dan berdasarkan pengalaman pengalaman  (praktik) lebuh banyak dan baik hasilnya daripada hanya berdasarkan pengalaman dan intuisi belaka.

b.      Berdasarkan pemikiran tersebut diatas kita kembali kepada persoalan : Apakah mendidik itu ? ada beberapa ahli yang mengumpamakan pekerjaan mendidik itu sama halnya dengan pekerjaan tukang kebun yang memelihara tanam –tanamanya. Ia (situkang kebun) meletakan atau menanam bibit tanaman itu ditempat yang telah digemburkan. Tanaman itu tumbuh sendiri ,ada yang kurus, ada yang subur, ada yang lekas tinggi dan berbuah, tetapi ada pula yang pendek ,tidak berbuah bahkan ada pula yang tidak tumbuh atau mati. Situkang kebun tadak bisa memaksa tanaman itu agar lekas tinggi dan berbuah,umpamanya dengan menarik narik batangnya setiap pagi atau menguakan kuncup bunganyaagar lekas mekar.tanaman itu tumbuh dengan sendirinya oleh kekuatan dari dalam dan kecepatan tumbuhnya pun berbeda bedapada setiap tanaman situkang kebun hanya dapt mempengaruhi pertumbuhan tanaman itu dari luar, umpanya dengan menyiram setiap pagi ,memberi pupukk , menyemprot dan membuang ulatnya, menyiangi atau membersihkan tanaman itu , dan bila perlu memindahkan tanaman itu ketempat lain yang lebih subur.
Demikian juga seorang pendidik terhadap anak didiknya . ia berusahamembimbing atau memimpin pertumbuhan anak, jasmani maupun rohaninya.  Sam halnya situkang kebun, ia tidak memaksa pertumbuhan anak sekehendaknya. Ia tidak dapat membuat anak agar lekas berjalan atau berkata kata jika belum waktunya. Demikian pula ia tidak mencetak anak itu untuk menjadi dokter ,insinyur ,ahli Negara atau hal hal  yang memunukinkan tercapainya tujuan itu. Dalam pertumbuhannya jasmani dan rohani ,anak itu berkembang sendiri , dan perkembangan itu menurut tempo dan iramanya sendiri pula yang tidak sama antara anak yang satu dengan anak yang lain. Anak mempunyai pembawaan dan bakat sendiri sendiri.
Pendidikan hanya bisa memimpin perkembangan anak itu dengan mempengaruhinya dari luar ,seperti dengan memberi makan yang cukup sehat ,memberi pakaian ,menjaga anak supaya terhindar dari penyakit ,menyediakan alat alat dan memberi kesempatan untuk bermain, menasehati , melarang ,menghukum,menyekolahkan, dan kalau perlu  memindahkan anak itu kedalam lingkungan yang lebih menguntungkan . Nyatalah bahwa tiap tiap tindakan pendidikan terhadap anak didiknya mengandung maksud tertentu ,ada tujuan hendak dicapai .*) untuk sementara ,kita dapat mengatakan bahwa umumnya mendidik anaknya dengan maksud agar anaknya itu mempunyai bekal yang dapat dipergunakan dalam kehidupanya kelak , baik sebagai individu maupun sebagi anggauta masyarakat.

c.       Menurut uraian diatas ,perumpamaan pendidikan sebagai tukang kebun kita harus hati hati .kita tidak dapat menyamakan begitu saja pekerjaan seorang pendidik dengan seorang pekerjaan tukang kebun. sebatang tanaman. Perkembangan anak atau manusia tidak hanya melulu biologis. Jika perkembangan anak dapat ditentukan hanya dengan hukum hokum bioologis yang sudah tetap ,seperti uraian diatas ,maka lapangan pekerjaan kita , para paedagoog ,akan sangat terbatas, pekerjaan kita akan sama benar dengan tukang kebun , yang menurut L.Gurlitt akan terbatas  pada “membiarkan, tumbuh,memelihara , menjaga dan menolong  “ makhluk muda itu. Pendirian para paedagoog naturalis memang demikian mereka pesimistis dalam tindakanya mendidik anak (akan diuraikan lebih lanjut) tetapi tugas pendidik tidak hanya  membiarkan tumbuh pada anak didiknya. Pendidik hendaknya berusaha agar anak itu menjadi manusia yang lebih mulia. Anak atau manusia itu  adalah makhluk yang berpribadi kesusilaan. Ia dapt dan sangup hidup menurut norma kesusilaan ;ia dapat memilih dan menentukan apa apa yang akan dilakukan, juga menghindari atau menolak segala yang tidak disukainya.
Seorang tukang kebun yang menyebarkan atau menanam biji, tidak akan kawatir bahwa tanaman yang satu akan agresif dan yang lain akan baik hati , yang ini akan lengah dan tidak menurut, sedangkan itu akan sungguh sungguh patuh, dan sebagainya. Sebaliknya,dalam mendidik anak anak hal semacam itu mungkin sekali terjadi . pikirkan saja anak anak dari keluarga yang besar. Biarpun mereka berasal dari ibu dan bapak yang sama, dan roman mukanya hamper sama , tetapi ternyata mereka mempunyai watak dan tingkah laku yang berbeda beda. Juga pada anak  kembar, yang boleh dikatakan mempunyai pembawaan keturunan yang sama, akan terlihat pula perbedaan wataknya.
Jadi, teranglah bahwa perkembangan manusia tidak dapat disamakan begitu saja dengan perkembangan biologis melulu, seperti pada tumbuh tumbuhan. Dalam hal ini, berhati hatilah kita mengumpakan pekerjaan mendidik itu dengan pekerjaan seorang tukang kebun.

3.       Mengapa anak haru di didik ?
a.      Dari uraian pasal pasal diatas ,sudah jelas bagi kita bhwa pertumbuhan seorang anak  tidak dapat disamakan secara mutlak dengan pertumbuhan sebatang tanaman. Oleh karena itu, sekarang timbulah dalam diri kita pertanyaan pertanyaan :
a)      Haruskah anak itu mendapat pendidikan ?
b)      Bagaimana jadinya jika anak itu tidak di didik ?
c)       Siapa yang berkewajiban mendidik anak itu ?
d)      Kemana kita akan bawa anak itu dengan pendidikan kita ?
e)      Alat alat pendidikan manakah yang akan dipergunakan supaya pendidika itu dapat mencapai tujuannya ?
Pertanyaan pertanyaan tersebut adalah pertanyaan pertanyaan yang tidak mudah. Tidak cukup hanya dijawab dengan satu-dua patah kata saja. Berdasarakan pertanyan pertanyaan tersebut itulah, penulis akan berusaha menguraikan secarasingkat dalam bab bab berikutnya. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dalam pasal ini , kita ikuti uraian uraian berikut.
Dalam dunia hewan sering terjadi gejala gejala aneh yang kadang bertentangan dengan alam pikiran kita . seekor anak kalajengking yang baru lahir, dengan secepat cepatnya lari merangkak keatas punggung induknya. Kalau tidak berlaku demikian, ia pasti disergap dan di makan oleh induknya. Setelah anak kalajengking itu agak besar dan dapat mencari makanannya sendiri, larilah ia sekencang kencangnya ia melepaskan diri dari induknya yang pelahap itu.
Laba laba betina memakan jantannya ketika hampir masanya ia berelur. Munkin hal ini dilakukan untuk menjaga anak anaknya nanti agar jangan di makan oleh bapaknya yang pelahap itu. Jadi, untuk melindugi anak dari bahaya .
Lain  benar cara yang berlaku  pada kalajengking dan laba laba itu dengan cara berlaku pada burung dan binatang binatang lain .seekor burung betina yang sedang mengerami telur di sarangnya,jarang dan hamper tidak mau meninggalkan sarangnya itu sampai telurnya menetas ,jantanlah yang bersusuh payah mencari makanan untuk induk yang mengeram itu .jika telurnya sudah menetas ,kedua jantan dan betina itu mencari makanan untuk anak anaknya yang lemah itu . sesudah anak anaknya agak besar dan cukup bulunya untuk  belajar terbang datanglah waktunya sekarang bagi ke dua burung itu melatih anak anaknya terbang dari ranting  yang satu ke ranting yang lainnya . mula mala dekat saja kelamaan agak jauh ;mula mula rendah lama lama agak tinggi ,dan seterusnya,sehingga anak anaknya pandai dan mencari makanan sendiri seperi induknya .sesuadah itu , lepas dan terpisahlah burung burung muda itu dari pengawasan dan perlindungan induknya .
Demikian pula , seekor anjing atau kucing yang beranak pada waktu anak anaknya  masih  lemah , disusuinya anaknya itu ,dibesihkan badannya dengan air ludahnya . sebelum anaknya itu menjadi besar , anak anaknya itu dilatih berbagai macam gerakan menerkam dan lari seperti kepandaian yang dimilliki oleh induknya. Pada saat tertentu anak anaknya itu tidak boleh menyusu  lagi. Setelah menjadi besar dan dapat mencari makanan sendiri, lepaslah anak anak kucing dan anjing itu dari induknya.
Demikianlah contoh contoh tersebut, kita mengerti bahwa binatang pun “mendidik” anak anaknya. Binatang memelihara, melidungi, dan mengajar anak anaknya , sampai anak anaknya itu dapat berdiri sendiri seperti induknya.

b.      Samakah pendidikan yang dilakukan binatang binatang itu dengan pendidikan yang dilakukan manusia ?
Terus terang, kita katakana tidak. Manusia mempunyai kelebihan dari biantang. Binatang “mendidik” anak anaknya secara instingtif. Kepandaian “mendidik” yang ada pada binatang bukan karena dipelajari dari binatang lainya melainkan dari kepandaian yang sudah ada pada tiap tiap jenis binatang dan sifatnya tetap, tidak berubah atau hamper tidak berubah. Juga kemampuan kemampuan untuk belajar yang ada pada bimatang binatang muda itu adalah kemampuan kemampuan yang sudah ada dalam pembawaan dan akan berkembang dengan sendirinya tampa pengaruh dari luar . belajar secara demikian dalam psikologi disebut belajar instingtif.
Ada pula beberapa jenis hewan atau binatang yang dapat dilatih utuk melakukan sesuatu. Tetapi, hasil atau prestasi dari latihan latihan itu sifatnya tetap dan tertentu,artinya hanya dalam batas batas yang tertentu, insting itu dapat dibentuk atau diubah. Tindakan tindakan  itu masih terbatas pada  suasana,waktu ,tempat dan hal hal yang tertentu pula. Tindakan tindakan itu dilakukan secara otomatis , tanpa rencana dan tanpa dipikirkan dahulu. Jadi tindakan tindakan yang kita lakukan terhadap hewan itu bukanlah pendidikan,melaikan”dresur”. Demikian , kita dapat mendresur  anjing untuk keperluan berburu, kuda untuk menarik pedati atau delman, kerbau atau lembu utuk membajak, dan sebagainya.
Supaya agak jelas lagi apa yang dimaksud dengan dresur dan apa perbadaannya dengan pendidikan,kita kutipkan disini “Dresur dan pendidikan” dari buku ilmu mendidik karangan {prof.J. Gielen dan Prof.D.Strasser.

 Dresur “ dan pendidikan ; Sekarang timbul pertanyaan ,apakah mendidik itu tidak boleh disamakan dengan tindakan tindakan menjinakan , mendresur ,dan melatih binatang . karena pendidikan juag memperggunakan kecenderungan kecenderungan yang timbul pada masa perkembangan......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri komentar dengan santun dalam penyampaian sopan dalam bahasa motto kami dari anda, terimakasih atas komentar dan kunjungannya

PENDIDIKAN BERBASIS ICT

Post Populer

Label

BBM LANJUTAN (5) BAHAN BELAJAR MANDIRI (4) case study (4) BBM TIK | ICT (3) PERMENDIKNAS (3) BANNER (2) ICT (2) JARDIKNAS ONLINE (2) KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (2) PENGEMBANGAN DIRI (2) info beasiswa mahasiswa (2) instant global trafik (2) "Tetapkan Tujuan Hidup" (1) 10 Bisnis Penghasil Milyarder Tercepat (1) 2 (1) 7 Tips Memikat Lelaki (1) 7 Tips Memikat Wanita (1) 7 kesalahan fatal affiliate pemula (1) APRESIASI PUISI (1) ASI makanan terbaik bagi bayi (1) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL (1) BANK SOAL UASBN SD (1) BBM-program belajar BERMUTU (1) BBM|KOMPUTER+LAPTOP (1) BUKU - PENDIDIKAN SDN KASTURI II (1) BUKU AJAR PEMAHAMAN INDIVIDU (1) Bahan Belajar Mandiri (BBM) (1) Bahan Belajar Mandiri (BBM) Lesson study (1) CONTOH PENGEMBANGAN DIRI (1) CONTOH PERHITUNGAN PAJAK (1) DOWNLOAD - PENDIDIKAN SDN KASTURI II (1) DOWNLOAD 31_jurus_menyempurnakan_PC.zip (1) Deskripsi Nilai (1) Download Software Gratis (1) FREE DOWNLOAD PTK BHS INDONESIA (1) Gambar Binatang Lucu (1) HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN (1) HUMAN ANATOMI (1) HopAd Builder clickbank (1) ICT LANJUTAN 2 (1) ICT LANJUTAN 3 (1) IDE PRODUK Yang Bisa DIJUAL TANPA Modal BESAR (1) IDENTIFIKASI MASYALAH (PTK) (1) ILMU PENDIDIKAN TEORITIS DAN PRAKTIS (1) Ilmu Komputer + Gaya Pendidikan (1) KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (1) KODE ETIK GURU INDONESIA (1) Keterampilan Memfasilitasi (1) Konsep Jurnal belajar (1) LANDASAN TEORITIS Pengertian Metode (1) LATIHAN UAS/UASBN SD (1) LEARN MORE LEARN LESS (1) LPMP dan SPMP (1) MAKALAH (1) MERAJUT ASA MERAIH MIMPI (1) Mendulang uang lewat internet (1) OLAH RAGA 7 INDONESIA: GOLF (1) PANDUAN PENYUSUNAN SILABUS (1) PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN (1) PELAYANAN KONSELING (1) PENDIDIKAN INDONESIA (1) PENDIDIKAN LANJUTAN (1) PENDIDIKAN LANJUTAN 2 (1) PENGEMBANGAN PORTAL GURU PINTAR (1) PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU (1) PIGP (1) PRO KONTRA ANNE AHIRA (1) PROPOSAL PTK | FREE DOWNLOAD (1) PTK (1) PTK IPA (1) PTK MATEMATIKA (1) Pemahaman Pembelajaran Ber-Karakter (1) Program Induksi Guru Pemula (1) RPP SILABUS (1) RPP dan Silabus SD (1) SMU - PENDIDIKAN SDN KASTURI II (1) STANDAR KOMPETENSI GURU TIK SMK (1) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (1) STRATEGI PEMBELAJARAN (1) Sikat Virus Recycle (1) Syllabus (1) TIK | ICT (1) Teknologi Informasi dan Komunikasi bag 2 (1) Waspadai Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja (1) anne ahira (1) bank soal (1) banner berjalan (1) banner best grades (1) bannerque (1) best grades (1) biz.bisnis (1) buku elektronik (1) buku elektronik smp (1) buku elektronik smu (1) contoh study kasus PTK (1) cotoh study kasus (1) detective dominator (1) ecoBALL (1) game matematika (1) gaming computer (1) golf (1) identifikasi asyalah (1) kajian kritis_bahasa indonesia (1) kegiatan TOT (1) kisi kisi ulangan harian (1) kompetensi Guru Pasca sertifikasi (1) ktsp silabus RPP all School (1) lesson study (1) meraih impian via motivasi (1) modul_kebahasaan (1) modul_kesusastraan (1) modul_media_ pembelajaran (1) modul_metologi pembelajaran (1) modul_pembelajaran berbicara (1) modul_pembelajaran membaca (1) modul_pembelajaran menulis (1) modul_pembelajarn mendengarkan (1) modul_penilaian (1) motivasi diri (1) panduan silabus+RPP (1) pendidikan sd (1) pippa middleton (1) portopolio induksi (1) potret pendidikan (1) program LPMP JAWA BARAT (1) silabus dan RPP (1) silabus/RPP SD/MI (1) soal olimpiade (1) succespul+home+garden (1)

Tukar daftar link